Kamis, 22 Desember 2016

Perencanaan dan Keuangan Jangka Pendek & Manajemen Kas dan Likuiditas





BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Salah satu fungsi Manajemen adalah fungsi perencanaan. Dalam kegiatan perencanaan harus di dahului dengan kegiatan melakukan perkiraan (forecasting) tentang apa yangdiharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Perencanaan keuangan dimaksudkan untuk memperkirakan bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang (bisa bulan depan, triwulan depan, tahun depan, dsb) termasuk didalamnya perkiraan tentang berapa banyak pendanaan ekstern yang harus dicari. Perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan-tujuan dan mengembangkan cara-cara untuk mencapainya. Dengan kata lain, perencanaan menunjukkan usaha-usaha perusahaan untuk memperkirakan kejadian-kejadian sekaligus penanganannya. Perencanaan keuangan adalah salah satu tugas manajer keuangan yang penting. Output dari suatu perencanaan keuangan disebut sebagai anggaran (budge), yaitu suatu rencana kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam angka-angka. Anggaran yang dihasilkan adalahmerupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dan sekaligus berfungsi sebagai alat koordinasi dan pengendali kegiatan perusahaan. Ada dua perencanaan keuangan yang penting diperhatikan dalam penyusunan anggaran, yaitu Perencanaan kas (cash budget)  dan Perencanaan keuntungan (profit planning).
Ada tingkat yang dominan, likuiditasnya perusahaan ditentukan oleh kemampuan manajer keuangan mengelola arus kas dan surat berharga. Dewasa ini makin banyak  pilihan yang merasakan makin pentingnya manajemen kas terutama dalam hal tingginya suku bunga untuk kepentingan investasi jangka pendek. Jika di satu pihak terdapat keharusan menahan sejumlah uang tunai di perusahaan untuk pembayaran biaya-biaya tertentu, dipihak lain menahan uang tunai yang besar dikas perusahaan sering dipandang sebagai tindakan yang tidak tepat. Berarti kiatnya adalah bagi manajer keuangan untuk memiliki jumlah uang tunai yang memadai. Kiat memadai perlu dikuasai dan didasarkan pada empat motif tertentu, yaitu motif transaksi, motif berjaga-jaga, motif pemenuhan kebutuhan masa depan dan motif saldo kompensasi.
Dengan demikian, dapat dikatakan bah!a manajemen arus kas merupakan salahsatu kegiatan manajer keuangan yang tidak kalah penting dibandingkan dengan segi-segi  manajemen keuangan lainnya.
B.  Perumusan Masalah

C. Tujuan

·      Menjelaskan tentang perencanaan keuangan dari suatu organisasi
·      Menjelaskan perencanaan keuangan jangka panjang dan pendek 

BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Perencanaan keuangan
Perencanaan keuangan adalah kegiatan untuk memprakirakan pendapatan danpengeluaran perusahaan yang akan datang. Untuk memprakirakan pendapatan, pertama, anda perlu memprakirakan volume penjualan. Prakiraan volume penjualan harus mencakup permintaan. Aspek teknis proses pasokan perlu dipikirkan, termasuk tenaga kerja, kebutuhan alat, dan waktu serta transportasi selama tahapan-tahapan pemasokan. Suatu perencanaan keuangan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan/organisasi karena, memuat misi dan tujuan usaha, cara kerja dan rincian keuangan, susunan menajemen dan bagaimana cara mencapai tujuan usahanya sehingga hal tersebut mempengaruhi kinerja perusahaan.
Perencanaan Keuangan Jangka Pendek  
Perencanaan keuangan jangka pendek umumnya, berdimensi waktu kurang dari 1 (satu) tahun yang bertujuan untuk menjaga likuiditas perusahaan, karena dengan perencanaan ini dapat diprakirakan berapa, kapan, dan apakah kebutuhan kas tersebut dapat dibiayai oleh perusahaan atau harus mencari sumber dari luar. Alat yang dipergunakan adalah dengan menyusun anggaran kas yaitu taksiran tentangkas masuk dan kas keluar pada periode waktu tertentu.
Arti Penting Kas
Kas memiliki arti penting dalam menunjang setiap kegiatan perusahaan. Uang kas harus digunakan untuk hal-hal yang memang sudah seharusnya dikeluarkan dan jangan sampai digunakan untuk hal-hal yang bukan ditujukan pada penggunaan kas, sehngga tidak terjadi kas yang mubadzir. Penggunaan kas pada tempatnya sangat perlu dilakukan agar aktivitas perusahaan dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dampak jika uang kas tidak digunakan sudah tentu akan menghambat aktivtas perusahaan. Lebih dari itu jika uang terlalu banyak di kas, maka akan menyebabkan uang mengannggur. Oleh karena itu penggunaan uang kas yang terencana dengan baik menjadi penting, disamping pencairan sumber-sumber kas.
Berikut pendapat beberapa ahli yang mengemukakan tentang arti nilai penting kas atau yang berhubungan dengan kas yakni:

·         J. Fred Weston mengatakan bahwa fungsi manajemen kas adalah analisis invetasi dalam kas dan surat berharga, tingkat efisiensi pengumpulan kas, dan system pembayaran.

Pengertian ini lebih menekankan pentingnya perencanaan kas yang sistematis terutama yang berkaitan dengan pengembangan jumlah uang, sehingga menjadi lebih bernilai. Kemudian perencanaan lebih menekankan kepada sasaran pengumpulan dan penggunaan uang kas yang lebih efisien, sehingga penggunaan uang kas yang tidak perlu dapat diminimalkan.

·         John Maynard Keynes mengatakan ada tiga alasan untuk menyimpan uang kas yaitu:
1.      Motif transaksi
Motif transaksi artinya uang kas digunakan untuk melakukan pembelian dan pembayaran., seperti pembelian barang atau jasa, pembayaran gaji, upah utang dan pembayaran lainnya.
2.      Motif spekulasi
Motif spekulasi, artinya uang kas digunakan untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang mungkin timbul diwaktu yang kana datang., seperti turunnya harga bahan baku secara tiba-tiba akan menguntungkan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan akan memiliki kesempatan untuk membeli dengan uang kas yang dimilikinya dan menjualnya pada saat harganya naik.
3.      Motif berjaga-jaga
Motif berjaga-jaga, artinya uang kas digunakan untk berjaga-jaga sewaktu dibutuhkan untuk keperluan yang tidak terduga. Misalnya pada saat mengalami kerugian tertentu dan harus menutupi kerugian tersebut sesegera mungkin.

Faktor yang Mempengaruhi Besarnya Kas

Berubahnya kas yang terjadi dalam suatu periode maka berubah pula jumlah kas dari waktu ke waktu. Perubahan ini dimulai dari adanya perolehan kas dari berbagai sumber yang dimilliki. Kemudian perubahan juga terjadi dalam penggunaan uang kas untuk berbagai kegiatan perusahaan. Perubahan ini terkadang menyebabkan terjadinya kekurangan uang kas, sehingga perusahaan harus segera mencari tambahan kas untuk menutupi kekurangan tersebut. Begitu pula bila terjadi kelebihan uang kas, sehingga pihak manajemen harus segera menggunakannya secara optimal agar tidak ada kas yang menganggur.

Dalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang memengaruhi jumlah uang kas, yaitu:

1.      Adanya penerimaan dari hasil penjualan barang dan jasa. Artinya apabila perusahaan melakukan penjualan barang, baik secara tunai maupun kredit. Bila secara tunai maka otomatis akan langsung berpengaruh terhadap kas, sedangkan apabila secara kredit atau angsuran, maka perubahan ini akan terjadi untuk beberapa saat kedepan. Perubahan tentu akan menyebabkan uang kas bertambah.
2.      Adanya pembelian barang dan jasa, artinya perusahaan membeli sejumlah barang, baik bahan baku, bahan tambahan atau barang keperluan lainnya, yang tentunya akan menyebabkan berkurangnya jumlaeh uang kas.
3.      Adanya pembayaran biaya-biaya operasional. Dalam hal ini perusahaan mengeluarkan sejumlah biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan untu membiayai aktivitas perusahaan, seperti mambayar gaji, upah, telepon, listrik, pajak, biaya pemeliharaan yang tentunya kan mengakibatkan berkurangnya uang kas.
4.      Adanya pengeluaran untuk membayar angsuran pinjaman. Artinya, jika dalam memperoleh sumber dana perusahaan melakukan pinjaman ke bank atau ke lembaga lain, maka perusahaan tentu akan membayar cicilan pinjaman tersebut, selama beberapa waktu. Hal ini tentu akan mengakibatkan berkurangnya uang kas.
5.      Adanya pengeluaran untuk investasi. Hal ini dilakukan bila perusahaan hendak melakukan penambahan kapasitas produksi seperti pembelian mesin-mesin baru, atau pembangunan gedung atau pabrik baru. Hal lain dapat juga terjadi bila perusahaan hendak melakukan ekspansi ke bidang usaha lainnya.
6.      Adanya penerimaan dari pendapatan, baik yang berkaitan langsung dengan kegiatan perusahaan maupun pendapatan yang tidak langsung. Jelas bahwa pendapatan ini akan mempengeruhi jumlah uang kas.
7.      Adanya penerimaan dari pinjaman. Dalam hal ini perusahaan memperoleh sejumlah uang dari lembaga peminjam, seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Pinjaman ini akan menambah  jumlah uang kas dalam periode tertentu.

Disamping faktor-faktor yang dapat memengaruhi uang kas, berikut terdapat pula faktor-faktor yang tidak memengaruhi perubahan jumlah uang, yaitu:
1. Adanya penghapusan dan pengurangan nilai buku dari aktiva.
2. Penghentian penggunaan aktiva yang sudah habis umur ekonomisnya (disusut) dan tidak dapt dipakai lagi.
3. Adanya pembebanan terhadap aktiva tetap seperti depresiasi, omortisasi san deplesi (karena biaya ini tidak memerlukan pengeluaran kas)
4. Adanya pengakuan kerugiaan piutang dan penghapusan piutang karena sudah tidak dapat ditagih lagi.
5. Adanya pembayaran deviden dalam bentuk saham (stock deviden).
6. Adanya penilaian kembali (revaluasi) terhadap aktiva yang dimiliki.

Sumber Penerimaan Kas

Sumber penerimaan kas dapat dapat dipenuhi dari berbagai sumber yang ada. Dengan demikian untuk memilih salah satu atau lebih smber yang ada, manajemen harus menetapkan criteria tertentu, terutama yang berkaitan dengan untung ruginya menggunakan sumber penerimaan kas yang dipilih. Oleh karena itu, pihak manajemen terutama seorang manajer keuangan bertugas untuk mencari sumber kas agar kebutuhan kas segera terpenuhi.

Berikut ini beberapa sumber kas yang dapat dipenuhi di luar dari pinjaman yang disediakan kreditor yaitu:
1.      Penjualan barang secara tunai. Artinya perusahaan menjual produknya baik berupa barang maupun jasa dengan pembayaran secara tunai, sehingga menghasilkan uang kas.
2.      Pembayaran piutang oleh pelanggan. Dalam hal ini perusahaan harus berupaya untuk mengintensifkan pembayaran piutang dari pelanggan terutama piutang yang sudah jatuh tempo, jangan sampai pelanggan menunggak, sehingga menghambat penerimaan kas.
3.      Hasil penjualan aktiva tetap. Kondisi seperti ini jarang terjadi kecuali perusahaan sedang benar-benar mengalami kesulitan. Kalaupun terjadi biasanya aktiva tetap yang dijual diprioritaskan aktiva tetap yang kurang atau sudah tidak produktiv lagi.
4.      Penjualan saham dalam bentuk kas. Artinya perusahaan mengeluarkan saham yang belum dijual kemudian dilepas ke pemegang saham dengan syarat pembayarannya dilakukan secara tunai. 5.
5.       Pengeluaran surat utang jangka pendek. Dalam hal ini perusahaan yang menerbitkan surat utang jangka pendek seperti wesel yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
6.      Pengeluaran surat utang jangka panjang. Artinya perusahaan menerbitkan surat utang yang memiliki jangka waktu lebih dari satu tahun seperti obligasi.
7.      Penerimaan dari sewa, sumber in diperoleh perusahaan dari hasil sewa terhadap aktiva yang dimiliki kepada pihak lain dalam waktu tertentu.
8.      Penerimaan dana sumbangan. Dalam praktiknya untuk perusahaan komersial penerimaan sumbangan jarang terjadi, namun untuk usaha sosial hal seperti ini sering terjadi.
9.      Pengembalian kelebihan pajak. Artinya adanya kelebihan pembayaran pajak pada masa lalu akibat salah perhitungan dan kemudian dikembalikan ke perusahaan.
10.  Dan bentuk pengembalian lainnya.

Semua penerimaan di atas jelas akan menambah jumlah uang kas perusahaan, sehingga perlu diintensifkan pencarian kas dari sumber-sumber diatas, dan kebutuhan uang kas segera dapat terpenuhi sesuai jadwal yang telah disusun.

Laporan Sumber dan Penggunaan Kas

Agar manajemen lebih memahami kondisi kas perusahaan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, maka harus dibuatkan laporan sumber dan penggunaan kas. Hal ini perlu dilakukan agar aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan kas dapat diketahui. Misalnya dai mana saja uang kas diperoleh dan digunakan untuk kegiatan apa saja uang kas tersebut. Biasanya laporan kas ini dibuat untuk satu periode tertentu.

Dalam praktiknya kegunaan laporan sumber dan penggunaan kas antara lain adalah untuk :
1.      Untuk mengetahui ada tidaknya perubahan terhadap sumber-sumber kas.
2.      Untuk mengetahui ada tidaknya perubahaan penggunaan kas.
3.      Untuk mengetahui sebab-sebab perubahaan kas, baik berupa sumber maupun penggunaan kas.
4.      Untuk mengetahui apakah sumber dan penggunaan kas sudah dilakukan secara efektif dan efisien.
5.      Untuk mengetahui dan meramalkan kebutuhan di masa yang akan datang.
6.      Sebagai alat untuk perencanaan kas mendatang.
7.      Sebagai salah satu dasar pertimbangan bagi kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pinjamannya.

Tipe-tipe kebijakan keuangan jangka pendek perusahaan.
Ada 2 cara kebijakan keuangan jangka pendek yang di adopsi oleh perusahaan :
1. Ukuran dari investasi perusahaan dalam aset lancar : biasanya di ukur terhadap tingkat pendapatan operasi. Kebijakan jangka pendek yang fleksibel atau akomodatif akan menjaga rasio aset lancar terhadap penjualan yang relatif tinggi. Kebijakan keuangan jangka pendek yang terbatas akan mengharuskan rasio aset lancar terhadap penjualan yang rendah.
2. Pendanaan aset lancar : diukur sebagai proporsi dari utang jangka pendek (yaitu liabilitas lancar) dan utang jangka panjang yang digunakan untuk mendanai aset lancar. Kebijakan keuangan jangka pendek yang terbatas seperti proporsi penggunaan utang jangka pendek relatif lebh tinggi terhadap pendanaan jangka panjang, dan kebijakan yang fleksibel berarti utang jangka pendek yang digunakan lebih sedikit dan lebih banyak menggunakan utang jangka panjang.
Kebijakan Pendanaan Yang Terbaik.
1. Cadangan kas : kebijakan pendaan yang fleksibel berarti perusahaan memiliki kelebihan kas dan pinjaman jangka pendek dalam jumlah yang kecil. Kebijakan ini mengurangi kemungkinan bahwa perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan tisdak perlu khawatir dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang berulang.
2. Lindungi nilai waktu jatuh tempo: kebanykan perusahaan mencoba untuk menyamakan waktu jatuh tempo dan liabilitasnya. Perusahaan mendanai persediaannya dengan pinjaman bank jangka pendek dan aset tetap dengan pendanaan jangka panjang. Perusahaan cenderung untuk menghindari pendanaan aset jangka panjang dengan pinjaman jangka pendek.
3. Suku bunga relatif : suku bunga jangka pendek biasanya lebih rendah dari suku bunga jangka panjang. Hal ini berarti, secara rata-rata, lebih mahal jika bergantung pada pinjaman jangka panjang apabila dibandingkan dengan pinjaman jangka pendek.

Anggaran Kas (Cash Budget)
a.    Pengertian Anggaran Kas ( Cash Budget )
Anggaran kas adalah alat utama dalam perencanaan keuangan jangka pendek perusahaan dengan cara kerja mencatat perkiraan kas masuk dan kas yang dikeluarkan oleh perusahaan yang akan menghasilkan perkiraan kelebihan kas atau kekurangan kas.Anggaran kas memiliki fungsi utama untuk membantu manajer mendalami kebutuhan akan pinjaman jangka pendek.

b.  Sumber Pemasukan dan Pengeluaran Kas
Sumber Pemasukan Kas
·         Hasil Penjualan produk/jasa secara tunai
·         Hasil penagihan piutang perusahaan
·         Pendapatan lain seperti bunga bank, jasa giro, deviden
·         Penerimaan diluar penghasilan seperti kredit bank, penjualan obligasi,
·         Penambahan modal sendiri oleh pemilik

Penggunaan Kas yang utama
·         Berbagai pembayaran untuk operasional perusahaan seperti biaya tenaga kerja, biaya penjualan, dan biaya administrasi
·         Pembayaran pada kreditur, baik berupa bunga maupun angsurannya
·         Belanja Modal seperti pembelian aktiva tetap
·         Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran deviden atau pengembalian modal
·         Pembayaran pada pemerintah seperti membayar pajak, cukai, materai, restitusi dan lainnya.


c.  Fungsi Anggaran Kas

  • Menunjukkan jumlah dan waktu kas perusahaan dimasa yang akan datang
  • Memberikan dasar untuk melakukan tindakan perbaikan jika jumlah kas dalam anggaran tidak cocok dengan jumlah yang sebenarnya terjadi
  • Anggaran kas memberikan dasar evaluasi atas kinerja manajer keuangan



d.  Contoh Penyusunan Anggaran Kas

Contoh aplikasi dari anggaran kas adalah sebagai berikut :
1.         Pemasukan dan Penagihan Kas
Kuartal
K 1
K2
K3
K4
K5
Perkiraan Penjualan
$ 48.000
$ 60.000
$ 66.000
$ 81.000
$ 57.000

Periode penagihan perusahaan 30 hari.Dengan begitu 2/3 penjualan ditagih pada kuartal terjadinya penjualan, sementara 1/3 sisanya ditagih pada kuartal berikutnya.Maka sisa saldo piutang adalah sebagai berikut :

K1
K2
K3
K4
K5
Saldo Piutang
$ 16.000
$ 20.000
$ 22.000
$ 27.000
$ 19.0001

Saldo piutang akhir pada K1 Adalah sebagai saldo piutang awal kuartal berikutnya yaitu K2.
Saldo awal piutang untuk kuartal terkini = Saldo akhir piutang untuk kuartal terakhir.Jika penjualan pada kuartal sebelum K1 (K0) adalah $ 75.000, maka saldo awal piutang K1 adalah $ 25.000.

K1
K2
K3
K4
K5
Saldo awal piutang
$ 25.000
$ 16.000
$ 20.000
$ 22.000
$ 27.000

Penagihan kas untuk kuartal terkini : 2 / 3 dari penjualan terkini + saldo awal piutang kuartal terkini
Total penerimaan kas :






Penerimaan Kas
$ 32.000 +
$ 25.000 
= $ 57.000
$ 40.000 +
$ 16.000
= $ 56.000
$ 44.000 +
$ 20.000
= $ 64.000
$ 54.000 +
$ 22.000
= $ 76.000
$ 38.000 +
$ 27.000
= $ 65.000


2.         Pengeluaran Kas
            Terdapat beberapa aktifitas yang mengurangi kas, diantaranya :
·         Berbagai pembayaran untuk operasional perusahaan seperti biaya tenaga kerja, biaya penjualan, dan biaya administrasi
·         Pembayaran pada kreditur, baik berupa bunga maupun angsurannya
·         Belanja Modal seperti pembelian aktiva tetap
·         Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran deviden atau pengembalian modal
·         Pembayaran pada pemerintah seperti membayar pajak, cukai, materai, restitusi dan lainnya.

Melakukan pembelian dari pemasok 50 % penjualan.kuartal berikutnya:


K1
K2
K3
K4
K5
Perkiraan penjualan
$ 48.000
$ 60.000
$ 66.000
$ 81.000
$ 57.000

Maka tabel pembeliannya :


K1
K2
K3
K4
Pembelian
$ 30.000
$ 33.000
$ 40.500
$ 28.500

Periode utang dagang 45 hari, dimana setangah pembelian dibayarkan saat kuartal terjadinya pembelian,sedangkan sisanya dibayarkan di kuartal berikutnya.

Saldo awal utang dagang untuk kuartal terkini = ¼ penjualan kuartal terkini

Pembayaran kas pembelian kuartal terkini =
½ pembelian terkini + saldo utang dagang kuartal terkini



K1
K2
K3
K4
Pembelian
30.000
33.000
40.500
28.500
Setengah Pembelian
15.000
16.500
20.250
14.250
Saldo awal utang dagang
12.000
15.000
16.500
20.250
Total Kas Pembelian
27.000
31.500
36.750
34.500

3.         Saldo Kas

            Perkiraan arus kas masuk bersih ( net cash inflow) adalah selisih penerimaan kas ( kas masuk ) dan pengeluaran kas.Jika penerimaan kas lebih besar daripada pengeluaran kas, maka terjadi kelebihan kas.Sedangkan jika pengeluaran kas lebih besar dari poenerimaan kas, maka terjadi kelebihan kas.

Di beberapa perusahaan juga terdapat kebijakan untuk menjaga saldo kas untuk berjaga-jaga.Besaran kas yang digunakan untuk berjaga-jaga tergantung dari kebijakan perusahaan itu sendiri.Kas ini disebut saldo kas minimumn.

Kelebihan ( Kekurangan ) kas kumulatif = Saldo kas akhir – saldo kas minimum




.Manajemen Kas Perusahaan

Terdapat tiga motif utama seseorang atau perusahaan dalam memegamg uang kas :
o   Motif transaksi: kas diperlukan untuk memenuhi pembayaran-pembayaran yang timbul dari kegiatan-kegiatan bisnis sehari hari
o    Motif berjaga-jaga; kas diperlukan untuk berjaga-jaga apabila terjadi kebutuhan pembayaran kas yang tak terduga
o    Motif spekulasi; kas diperlukan untuk melakukan transaksi spekulasi agar mendapat keuntungan jika ada peluang jangka pendek.
Float dalam pengertian umum berkaitan selisih antara saldo yang tersedia dengan saldo yang ada di buku bank akibat dari proses kliring.
Terdapat 2 jenis float yaitu :
1.     Float Penagihan, yaitu penundaan waktu penerimaan dana yang dialami oleh penerima cek.Float penagihan meningkatkan saldo buku bank namun tidak langsung mengubah saldo rekening bank penerima cek. Hal ini terjadi karana tidak sesuai dengan credit term yang telah disepakati.
2.     Float pembayaran, yaitu transaksi yang mengubah nilai saldo perusahaan namun tidak langsung mengubah saldo rekening bank dari perusahaan tersebut.
Pengelolaan float
Pengelolaan float dilakukan dengan mempercepat penagihan piutang perusahaan dan meminimalkan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.Percepatan penagihan piutang dapat dilakukan dengan menghilangkjan salah satu dari 3 bagian berikut :
a)     Mail Float merupakan selisih waktu pada saat cek/giro dikirimkan oleh perusahaan pembayar melalui pos sampai cek/giro tersbut diterima.
b)    Processing Float merupakan selisih waktu pada saat cek/giro yang diterima sampai disetor ke bank.
c)     Clearing Float merupakan selisih waktu pada saat cek/giro tersebut di setor kemudian dikliringkan sampai dengan dana tersebut dapat diterima.



Penagihan Kas
Lock Box
Sistem lock box mempercepat konversi bukti penerimaan menjadi dana dengan memperkecil mail dan processing float
Pemusatan Kas
Bank di mana perusahaan memiliki rekening pembayaran utama.Dengan pemusatan secara rutin,perusahaan akan menyederehanakan pengelolaan kas dengan mengurangi rekening baru yang harus ditelusuri.Sistem konsentrasi digunakan bersamaan dengan sistem lockbox.

Mengelola Pengeluaran Kas
·         Meningkatrkan float pengeluaran
Float pengeluaran ditingkatkan dengan cara memperlambat pembayaran.Perlambatan pembayaran dilakukan dengan mengeluarkan cek pada bank yang sangat jauh atau mengirimkan cek dari kantor pos yang jauh.
·         Mengendalikan Pengeluaran
Rekening saldo nol
Alat manajemen kas yang memungkinkan kontrol terpusat atas arus kas keluar, namun juga mempertahankan otoritas pembayaran divisional.

Rekening pengeluyaran terkendali
Dengan sistem ini,seluruh pembayaran yang harus dilakukan dapat diketahui setiap pagi.Bank meng-infokan total pembayaran yang harus dilakukan dan perusahaan memindahkan jumlah yang diperlukan.

Menginvestasikan Kelebihan Kas
Saat perusahaan memiliki kelebihan kas temporer,perusahaan dapat menginvestasikan pada efek jangka pendek.
Kelebihan Kas Temporer
o   Efektifitasa Siklikal
Ada beberapa perusahaan yang memiliki pola arus kas dapat diperkirakan.Perusahaan yang memiliki arus kas berlebih pada bulan bulan tertentu.Perusahaan seperti ini dapat membeli efek pada saat kelebihan kas dan menjualnya kembali saat perusahaan

o   Pengeluaran yang Direncanakan



Perusahaan dapat memperkirakan terjadinya pengeluaran dalam jumlah besar yang akan dilakukan.Oleh kareena itu perusahaan mengeluarkan saham dan obligasinya sebelum kas dibutuhkan.Contoh pengeluaran yang dapat diperkirakan ini dintaranya adalah pembangunan pabrik, pembayaran deviden maupun akuisisi perusahaan lain.